Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecebong

4 Juni 2024   23:23 Diperbarui: 4 Juni 2024   23:41 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kecebong

Di tepi air yang tenang, aku melihat,
Si kecil larva, berenang bebas tanpa beban,
Dengan insang yang lembut, ia menghirup dunia,
Ekor meliuk, menari-nari di permukaan.

Dalam air yang bening, ia meniti hari,
Kecebong mungil, calon penghuni darat,
Meniti takdir, di bawah naungan langit biru,
Berubah perlahan, menuju bentuk sejati.

Di balik kesederhanaan, ada keajaiban,
Perjalanan hidup, dari air menuju tanah,
Kecebong, lambang perubahan dan harapan,
Menggenggam masa depan, dengan keteguhan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun