Judul: Pemungut Receh Terabaikan
Di sudut jalan sepi, tergeletaklah ia,
Kepingan logam, lima ratus yang tak berharga,
Dalam deru langkah, tak dipandang mata,
Terbuang sia-sia, dalam debu kota.
Tangan letih meraih, penuh harap meski kecil,
Memungut yang tersisa, di antara gemerincing sunyi,
Ada nilai tersembunyi, di balik logam usang ini,
Hidup tak selalu tentang gemerlap, tapi tentang bertahan diri.
Recehan terabaikan, memberi arti pada yang kurang,
Mengisi celah harapan, dalam hidup yang gersang,
Meski kecil nilainya, namun besar maknanya,
Di tangan yang menghargai, ia jadi penyambung asa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H