Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuk Tuk: Dua Arti, Satu Kata

3 Juni 2024   06:06 Diperbarui: 3 Juni 2024   07:02 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuk-Tuk: Dua Arti, Satu Kata

Tuk-tuk, tuk-tuk, bunyi merdu menggema,Alunan gamelan Jawa, membawa tarian dan nyanyian yang meriah.Batang kelapa dironggai, diukir dengan tangan terampil,Menciptakan musik tradisional, yang menghangatkan hati dan jiwa.

Tuk-tuk, tuk-tuk, suara mesin berdengung,Di jalanan Thailand yang ramai, tuk-tuk melaju dengan gagah.Angkutan umum yang unik, membawa turis dan penduduk lokal,Menjelajahi kota Bangkok, dengan petualangan yang seru dan tak terlupakan.

Tuk-tuk, tuk-tuk, dua arti dalam satu kata,Menyatukan budaya dan tradisi, dari Jawa hingga Thailand.Simbol keragaman dunia, yang indah dan penuh warna,Mengingatkan kita untuk selalu terbuka dan ingin tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun