Luka yang Tersembunyi
Terukir luka di relung hati,
Kisah pilu yang tak terbagi.
Tak semua mengerti, tak semua memahami,
Hanya diri sendiri yang terbebani.
Simpan erat dalam jiwa,
Sembuhkan sendiri tanpa suara.
Jangan buang tenaga untuk jelaskan,
Luka ini tak butuh pengakuan semata.
Biarkan air mata mengalir,
Sebagai tanda rasa yang getir.
Bersihkan luka dengan ketabahan,
Perlahan bangkit dengan kekuatan.
Jangan terburu mencari pertolongan,
Harapan yang pupus lebih perih dan pedih.
Percayalah, Allah selalu ada,
Menyiapkan rencana indah di balik duka.
Teruslah melangkah, gapai bahagia,
Walau luka masih terukir di jiwa.
Suatu hari nanti, mentari akan bersinar,
Menyinari hidup dengan penuh cinta.
Yakinlah, dirimu kuat dan berharga,
Luka ini takkan selamanya menyiksa.
Percayalah pada diri sendiri,
Masa depan cerah menanti di depan mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H