Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka yang Tersembunyi

26 Mei 2024   16:16 Diperbarui: 26 Mei 2024   17:03 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Luka yang Tersembunyi

Terukir luka di relung hati,
Kisah pilu yang tak terbagi.
Tak semua mengerti, tak semua memahami,
Hanya diri sendiri yang terbebani.

Simpan erat dalam jiwa,
Sembuhkan sendiri tanpa suara.
Jangan buang tenaga untuk jelaskan,
Luka ini tak butuh pengakuan semata.

Biarkan air mata mengalir,
Sebagai tanda rasa yang getir.
Bersihkan luka dengan ketabahan,
Perlahan bangkit dengan kekuatan.

Jangan terburu mencari pertolongan,
Harapan yang pupus lebih perih dan pedih.
Percayalah, Allah selalu ada,
Menyiapkan rencana indah di balik duka.

Teruslah melangkah, gapai bahagia,
Walau luka masih terukir di jiwa.
Suatu hari nanti, mentari akan bersinar,
Menyinari hidup dengan penuh cinta.

Yakinlah, dirimu kuat dan berharga,
Luka ini takkan selamanya menyiksa.
Percayalah pada diri sendiri,
Masa depan cerah menanti di depan mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun