Tum.bu.k.an
Di balik kabut pagi yang dingin,
Ada cerita cinta yang terlarang.
Antara kita, darah yang sejalan,
Namun hati tak mampu berpaling.
Di bawah pohon beringin tua,
Kita saling berjanji setia.
Meski tahu, dunia takkan merestui,
Cinta kita tetap bersemi.
Kau adalah bayangan dalam mimpiku,
Senyummu selalu menghiasi hariku.
Namun hukum adat membatasi,
Hubungan kita takkan pernah direstui.
Tum.bu.k.an, cinta yang terikat darah,
Paralel dalam ikatan saudara.
Bagai ombak yang menghantam karang,
Kita tetap berdiri, walau perlahan runtuh.
Dunia berbicara dengan sumbang,
Namun hati kita saling berpandang.
Di antara larangan dan rasa,
Cinta kita mencari makna.
Kita tahu takdir ini tak mudah,
Seperti meniti di atas benang rapuh.
Namun cinta ini tak kenal lelah,
Meski harus terselip dalam peluh.
Akankah ada jalan untuk kita,
Atau harus terus sembunyi dalam nestapa?
Hanya waktu yang bisa menjawab,
Sementara kita terus berharap.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI