Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simfoni Waktu

23 Mei 2024   21:21 Diperbarui: 23 Mei 2024   21:26 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Simfoni Waktu

Mesin Waktu yang Berputar
Di balik tirai realitas, tersembunyi mesin raksasa,
Memutar roda waktu, mengantarkan kisah ke masa lampau dan masa depan.
Ranting-ranting waktu bercabang, membuka dimensi tak terhingga,
Menawarkan petualangan filosofis, di lautan misteri yang tak terduga.

Membuang Waktu yang Berharga
Detik demi detik berlalu, bagaikan pasir yang mengalir,
Menebar pertanyaan tentang makna hidup yang sesungguhnya.
Membuang waktu sia-sia, bagaikan dosa yang tak terampuni,
Merenggut kesempatan, mengubur mimpi yang masih tersembunyi.

Cinta Mengatasi Waktu
Di tengah pusaran waktu yang tak henti berputar,
Cinta sejati mekar bagai bunga yang tak lekang oleh panas.
Mengatasi batas dimensi, menembus lorong-lorong waktu yang kelam,
Menyatukan dua jiwa, dalam ikatan kasih yang abadi dan kokoh.

Kasih Mengubah Waktu
Kasih sayang bagai mantra ajaib, yang mampu mengubah waktu,
Memperlambat detik-detik kebahagiaan, menghapus luka dan derita.
Memberikan makna baru pada setiap momen,
Menjadikan setiap detik berharga, penuh cinta dan kedamaian.

Waktu yang Tak Ternilai
Waktu adalah harta yang tak ternilai, tak tergantikan oleh apapun di dunia ini.
Gunakanlah waktu dengan bijak, untuk hal-hal yang bermakna dan bermanfaat.
Isilah setiap detik dengan cinta, kasih sayang, dan kebaikan,
Agar hidupmu penuh makna dan meninggalkan jejak indah di dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun