Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sunyi Bulan Sabit Malam Menuju Kalam

20 Mei 2024   09:09 Diperbarui: 20 Mei 2024   09:14 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sunyi: Bulan Sabit Malam Menuju Kalam

Bulan sabit malam menggantung di angkasa,
Menyinari sunyi dengan cahaya yang lembut.
Langit berbisik dalam keheningan,
Menyapa hati yang mencari kedamaian.

Di bawah naungan malam yang tenang,
Aku melangkah dalam kesunyian.
Menyusuri jalan yang penuh kenangan,
Mencari makna di setiap hembusan angin.

Bulan sabit menjadi saksi bisu,
Perjalanan batin yang tak terucapkan.
Menuju kalam dalam diam,
Menggali makna yang tersembunyi dalam jiwa.

Sunyi adalah sahabat setia,
Menyelimuti malam dengan misteri.
Dalam keheningan ini, aku temukan diri,
Menghadirkan rasa yang murni dan abadi.

Malam menuju kalam,
Mengajak hati untuk merenung.
Bulan sabit sebagai pemandu,
Mengantar jiwa menuju kedalaman hati yang tulus.

Di bawah cahaya bulan yang tipis,
Aku menemukan ketenangan.
Sunyi adalah pelukan alam,
Mengiringi setiap langkah dalam renungan.

Bulan sabit malam,
Menyatu dalam kalam keabadian.
Membawa pesan dalam kesunyian,
Bahwa di dalamnya, kita temukan kebijaksanaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun