Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Fajar

17 Mei 2024   05:52 Diperbarui: 17 Mei 2024   05:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menunggu Fajar

Menunggu fajar yang menguning,
Di garis cakrawala pagi,
Saat malam perlahan beranjak pergi,
Menghadirkan harapan di ujung langit.

Semburat cahaya mulai menari,
Mengusir gelap yang menyelimuti,
Dalam diam, alam bersiap menyambut,
Kehangatan sinar mentari yang merona.

Pagi yang cerah,
Membawa sejuta janji baru,
Mengukir mimpi di kanvas biru,
Menggapai harapan yang dulu terpendam.

Di ufuk timur, warna-warni cahaya,
Mencipta lukisan keajaiban,
Menggugah hati yang merindu,
Akan kedamaian dan kebahagiaan.

Setiap detik yang berlalu,
Adalah momen berharga,
Menanti fajar yang menguning,
Menghiasi pagi dengan senyum manis.

Di bawah langit yang perlahan cerah,
Kita temukan kebahagiaan sederhana,
Dalam sinar mentari yang menyapa,
Menghangatkan hati yang penuh harapan.

Menunggu fajar yang menguning,
Di garis cakrawala pagi,
Adalah mengukir kisah baru,
Dalam setiap detak jantung kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun