Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renggut Senja

12 Mei 2024   17:17 Diperbarui: 12 Mei 2024   17:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Renggut Senja

Saat Bulan Sabit Membelah Gelapnya Langit

Saat bulan sabit membelah gelapnya langit,
Terjaga bersama bintang-bintang yang kuhitung,
Bertaburan dini hari masih indah,
Menghiasi sepi, mempercantik keheningan.

Besama nyamuk-nyamuk yang menggangguku,
Moga esok lebih baik menghampiri.
Kadang memang harus hancur dan patah lebih dulu,
Sebab manusia terlalu keras dan bebal.

Begitu cara hikmah meresap dalam diri manusia,
Sambil merenungi masa depan di sisa umurku.
Rambutku semakin memutih,
Namun jalur langit tetap mengajariku arti keindahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun