Di pagi yang gelap, langkahnya beriringan,
Pemulung berjalan mencari rezeki di jalanan.
Di antara sampah dan reruntuhan,
Mereka menggali harapan dalam kesendirian.
Kenapa kami miskin permanen?
Tanya mereka pada langit yang sunyi.
Tak terdengar jawaban, hanya derap langkah,
Membawa mereka menjelajahi kota yang tak pernah tidur.
Namun, di dalam hati mereka tetap bergetar,
Harapan akan hari yang lebih baik, meski tak pasti.
Pemulung pagi, penuh dengan ketabahan,
Mereka menemukan kekuatan dalam kesederhanaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H