Aku Mencintaimu Sederas Hujan
Aku mencintaimu, sederas hujan yang turun malam ini,
Membasahi bumi, dengan kasih yang tak terperi.
Perasaan ini, mengalir deras tanpa henti,
Menembus relung jiwa, bagaikan melodi abadi.
Malam berselimut atmosfer, selimut pelindung bumi,
Menemani cintaku yang suci, di bawah sinar rembulan yang temaram.
Bintang-bintang berkelap-kelip, bagaikan saksi bisu,
Kisah cinta kita yang indah, di bawah langit yang kelam.
Dalam pelukan malam yang mendalam,
Kita temukan cinta yang terjalin,
Di antara hembusan angin dan titik-titik hujan.
Lakukan apa yang kau mau, ikuti kata hatimu,
Namun ingatlah umurmu, tubuh yang tak lagi muda.
Jagalah kesehatanmu, demi cinta ini,
Agar kita bisa bersama, hingga akhir nanti.
Tubuh yang kian renta, gampang masuk angin,
Tapi cintaku takkan pernah pudar, akan selalu setia menemani.
Di setiap hembusan napasmu, di setiap detak jantungmu,
Aku akan selalu ada, mencintaimu sepenuh jiwaku.
Hujan pun mulai reda, digantikan mentari pagi yang cerah,
Menebarkan cahaya cinta, menerangi jiwa yang hampa.
Bersamamu, aku ingin melewati semua rintangan,
Membangun masa depan yang indah, penuh dengan kebahagiaan.
Aku mencintaimu, sederas hujan yang turun malam ini,
Cinta yang suci dan abadi, takkan pernah terganti.
Bersamamu, aku ingin menjalani hidup ini,
Dengan penuh cinta dan kasih sayang, hingga akhir nanti.