Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Kering Kerontang Kata-kata Sang Penyair

8 Mei 2024   08:01 Diperbarui: 8 Mei 2024   08:01 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Puisi Kering Kerontang Kata-kata Sang Penyair

Di tengah kekeringan jiwa yang gersang,**
Mencari kata-kata, bagaikan mencari air di padang pasir.**
Pikiran buntu, inspirasi sirna bagai asap,**
Keindahan terkubur, di bawah timbunan kehampaan.**

Penyair terdiam, pena tak mampu menari,**
Lembaran kosong, bagaikan cerminan hati yang sunyi.**
Tinta kering, bagaikan jiwa yang kehilangan gairah,**
Karya terhenti, bagaikan sungai yang berhenti mengalir.**

Mencari sumber inspirasi, di tengah kehampaan yang tak berujung,**
Merenungkan kehidupan, mencari makna di balik kabut keraguan.**
Berharap hujan turun, membasahi jiwa yang kering,**
Menumbuhkan kembali tunas-tunas kreativitas yang mati.**

Mencari inspirasi dari alam semesta,**
Melihat keindahan di balik kegersangan.**
Mendengarkan bisikan angin, merasakan detak jantung bumi,**
Menemukan makna tersembunyi, di balik setiap kejadian.**

Perlahan tapi pasti, inspirasi mulai mengalir,**
Kata-kata tercipta, bagaikan air yang membasahi tanah kering.**
Puisi kembali tercipta, penuh makna dan keindahan,**
Mencerminkan jiwa penyair yang bangkit dari keterpurukan.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun