Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

dermaga cinta yang abadi

4 Mei 2024   14:14 Diperbarui: 4 Mei 2024   14:17 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Dermaga Cinta yang Abadi"

Roda waktu menua bersamamu,
Seiring pelabuhan terakhir terhampiri,
Di dermaga cinta yang sama, kita bertemu,
Meski maut memisahkan, cinta tetap abadi.

Biarkan ranting waktu memudar dan tumpul,
Namun keturunan kita akan selalu bersemi,
Membawa cerita kita dalam lagu yang indah,
Melambai-lambai di angin yang membawa kenangan.

Di pelabuhan terakhir ini, kita bersatu,
Dalam cinta yang melekat di hati kita,
Meski badai datang dan ombak menggulung,
Kita tetap teguh dalam ikatan yang suci.

Jadi biarkanlah waktu berlalu dengan tenang,
Sementara cinta kita tetap menyala,
Dermaga cinta kita akan selalu abadi,
Meski maut memisahkan, kita tetap bersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun