Judul: Melukis Cahaya dengan Tobat
Di kanvas hati yang kelam, penuh dosa dan penyesalan,**
Cahaya tobat bersinar, bagai lukisan surgawi nan menawan.**
Menyingkapkan luka lama, yang tersembunyi di balik ego dan ambisi,**
Membawa kedamaian dan ketenangan, dalam jiwa yang tersesat dan hampa.**
Kuas tobat, dibasahi dengan air mata penyesalan,**
Menorehkan garis-garis pengampunan, di atas luka yang menganga.**
Menghapus jejak kelam dosa, yang telah mengotori jiwa dan raga,**
Menggantinya dengan warna-warna cerah kasih sayang dan harapan.**
Cahaya tobat, bagaikan mentari pagi yang bersinar terang,**
Menembus kabut keraguan dan ketakutan, yang menyelimuti hati yang kelam.**
Membawa kehangatan dan semangat baru, untuk memulai hidup yang baru,**
Hidup yang penuh dengan cinta, kedamaian, dan kebahagiaan.**
Setiap goresan kuas tobat, membawa perubahan yang berarti,**
Memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.**
Menyadari kesalahan dan belajar dari pengalaman pahit,**
Berusaha untuk menjadi terang bagi orang lain, dan menebar kebaikan.**
Melukis cahaya dengan tobat, bukan proses yang mudah dan cepat,**
Membutuhkan tekad yang kuat dan kesabaran yang tak terhingga.**
Namun, dengan pertolongan Tuhan dan ketulusan hati,**
Setiap jiwa yang tersesat, dapat kembali menemukan jalannya menuju cahaya.**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI