Di halte, penumpang menunggu dengan sabar,
Sementara sengkela roda waktu menghimpit, takkan kembali.
Tunggu yang tak berkesudahan, di bawah sinar mentari pagi,
Dalam kerinduan yang tak terungkap, di relai perjalanan hidup.
Matahari naik, langit biru terbentang luas,
Namun beban berat masih menekan, sengkela tak terlepas.
Penumpang menatap jauh, mencari harapan di cakrawala,
Namun sengkela tetap setia, mengikat langkah yang melangkah.
Hati penumpang dipenuhi keraguan dan kekhawatiran,
Namun mereka tetap berdiri, menunggu dengan penuh kesabaran.
Sengkela roda waktu terus berputar, tak henti-hentinya,
Mengingatkan akan keterbatasan dan keterikatan pada takdir.
Di halte kehidupan, kita semua adalah penumpang,
Menunggu perjalanan yang tak terelakkan, di relai waktu yang tak terhentikan.
Namun dalam kesabaran dan kepercayaan, kita menemukan ketenangan,
Meskipun sengkela roda waktu terus menghimpit, kita tetap berharap, takkan kembali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI