Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jelaga Malam

20 April 2024   20:48 Diperbarui: 20 April 2024   20:51 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Jelaga Malam

Di remang malam, jelaga menari,
Menyelimuti kota dengan jubah hitam kelam.
Sisa api yang telah meredup,
Meninggalkan jejak di dinding dan atap rumah.

Jelaga malam, bagai bisikan misteri,
Menyimpan cerita tentang kehidupan yang telah lewat.
Kisah tentang cinta dan duka, tentang suka dan duka,
Semua terukir dalam coretan arang yang halus.

Cahaya bulan menembus kegelapan,
Menyinari jelaga yang menari-nari.
Membuatnya berkilauan bagaikan permata,
Di tengah malam yang sunyi dan sepi.

Jelaga malam, saksi bisu perjalanan waktu,
Menyaksikan pergantian siang dan malam, musim dan tahun.
Menyaksikan manusia yang datang dan pergi,
Menyaksikan kisah hidup yang silih berganti.

Jelaga malam, simbol dari kegelapan dan kesunyian,
Namun, di baliknya ada juga keindahan yang tersembunyi.
Keindahan yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang memiliki mata yang jernih.

Jelaga malam, pengingat bagi kita semua,
Bahwa di balik setiap kegelapan, selalu ada cahaya yang menanti.
Bahwa di balik setiap kesedihan, selalu ada kebahagiaan yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun