Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langgeng Dayaning Rasa

16 April 2024   20:20 Diperbarui: 16 April 2024   20:23 4665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langgeng Dayaning Rasa

Di balik jarak yang terbentang,
Rasa cinta tak kunjung goyah.
Langgeng dayaning rasa,
Menemani langkah di kala sunyi.

Rindu bagai ombak menerjang,
Menghantam jiwa, mengusik hati.
Namun, cinta takkan terombang-ambing,
Tetap kokoh, di atas badai keraguan.


Dalam keindahan kata-kata yang tersusun rapi,
Tersembunyi makna yang dalam, seperti sungai yang mengalir.
Langgeng dayaning rasa, sebuah ungkapan yang menyejukkan,
Menyiratkan keabadian dalam cinta yang tulus.

Daya yang tahan lama, dalam rasa yang terjalin,
Menyulam ikatan yang kuat, di antara dua hati yang bersatu.
Rasa cinta yang mengalir, melewati waktu dan ruang,
Menjadi pijakan yang kokoh, dalam badai dan teriknya kehidupan.

Langgeng dayaning rasa, adalah tekad yang kokoh,
Untuk terus memelihara api cinta, di dalam relung hati.
Bukanlah sekadar janji-janji yang terucap,
Melainkan komitmen yang teguh, dalam melewati liku-liku kehidupan.

Jadi biarkanlah kita merangkai kata-kata,
Yang menggambarkan keabadian dalam cinta sejati.
Langgeng dayaning rasa, sebuah impian yang dikejar,
Dan sebuah kenyataan yang dijaga, dengan penuh kesetiaan dan kasih sayang.
Kenangan indah terukir di benak,
Menjadi sumber kekuatan, di kala rindu mendera.
Bayanganmu selalu menemani,
Menemani mimpi, di kala malam kelam.

Meskipun jarak memisahkan,
Cinta takkan pernah pudar.
Langgeng dayaning rasa,
Menemani langkah, hingga akhir hayat.

Percayalah, cintaku takkan sirna,
Setia menanti, di ujung penantian.
Bersamamu, aku ingin membangun masa depan,
Penuh cinta, kebahagiaan, dan kasih sayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun