Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tepian Aman

14 April 2024   08:08 Diperbarui: 14 April 2024   08:22 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tepian Aman

Di tepian sungai yang tenang mengalir,
Terbentang hamparan rumput hijau yang menawan.
Angin sepoi-sepoi berbisik merdu,
Menyapa pepohonan yang rindang melambai.

Burung-burung berkicau dengan riang,
Membuat suasana semakin damai dan tenteram.
Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota,
Tempat ini bagaikan surga yang tersembunyi.

Di sini, aku merasa aman dan nyaman,
Jauh dari rasa cemas dan ketakutan.
Ditemani oleh alam yang indah dan menawan,
Aku dapat melupakan semua masalah yang ada.

Tepian sungai ini adalah tempat favoritku,
Tempat untuk bersantai dan menenangkan pikiran.
Di sini, aku dapat menemukan kedamaian dan ketenangan,
Yang tak ternilai harganya.

Di tepian senja yang tenang, hati terhanyut,
Dalam pelukan alam yang memeluk erat.
Di sini, tiada sorotan cemas, tiada gemuruh,
Hanya kedamaian yang mengalir, menenangkan jiwa yang resah.

Langit merona dalam warna-warna pastel yang lembut,
Menyambut malam dengan pelukan hangatnya.
Dihadapkan pada pemandangan yang menakjubkan,
Jiwa terasa aman, terlindung dalam kedamaian yang tiada tara.

Begitu lembutnya tiupan angin, menyapu rambut,
Seperti bisikan sayang dari alam yang membisu.
Di tepian ini, kita merasa terjaga,
Di bawah langit yang membentang, di tepi alam yang damai.

Tepian aman, tempat untuk merenung,
Menghadapi kehidupan dengan ketenangan hati.
Di sini, tiada kegelisahan, tiada kecemasan,
Hanya kedamaian yang mengalir, menghibur jiwa yang lelah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun