Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Daun Kering yang Jatuh

14 April 2024   07:07 Diperbarui: 14 April 2024   07:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daun Kering yang Jatuh

Di ranting yang rapuh, kau berayun pelan,
Menari-nari ditiup angin sepoi-sepoi.
Hijau yang semarak kini telah memudar,
Berubah menjadi coklat tua, siap untuk pergi.

Kau adalah saksi bisu perjalanan sang waktu,
Telah melihat musim berganti, bunga mekar dan layu.
Kini, saatnya kau kembali ke bumi,
Menjadi bagian dari tanah, menyuburkan tunas baru.

Jatuhmu bukanlah akhir, tapi awal yang baru,
Memulai siklus kehidupan yang abadi.
Di dalam dirimu, tersimpan benih harapan,
Untuk tumbuh kembali di musim semi yang cerah.

Jatuhmu adalah pengingat bagi kita semua,
Bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini fana.
Suatu saat nanti, kita semua akan kembali ke bumi,
Menjadi bagian dari alam semesta yang luas ini.

Namun, janganlah bersedih hati, karena kematian bukanlah akhir,
Tapi awal dari sebuah perjalanan baru yang lebih indah.
Di sana, kita akan bertemu kembali dengan Sang Pencipta,
Dan hidup dalam kedamaian abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun