Daun Kering yang Jatuh
Di ranting yang rapuh, kau berayun pelan,
Menari-nari ditiup angin sepoi-sepoi.
Hijau yang semarak kini telah memudar,
Berubah menjadi coklat tua, siap untuk pergi.
Kau adalah saksi bisu perjalanan sang waktu,
Telah melihat musim berganti, bunga mekar dan layu.
Kini, saatnya kau kembali ke bumi,
Menjadi bagian dari tanah, menyuburkan tunas baru.
Jatuhmu bukanlah akhir, tapi awal yang baru,
Memulai siklus kehidupan yang abadi.
Di dalam dirimu, tersimpan benih harapan,
Untuk tumbuh kembali di musim semi yang cerah.
Jatuhmu adalah pengingat bagi kita semua,
Bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini fana.
Suatu saat nanti, kita semua akan kembali ke bumi,
Menjadi bagian dari alam semesta yang luas ini.
Namun, janganlah bersedih hati, karena kematian bukanlah akhir,
Tapi awal dari sebuah perjalanan baru yang lebih indah.
Di sana, kita akan bertemu kembali dengan Sang Pencipta,
Dan hidup dalam kedamaian abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H