Judul: "Hujan di Warung Sederhana"
Hujan turun membasahi atap warung sederhana,
Di sudut jalan yang ramai dengan langkah lelah.
Kualitas masakan cepat saji diabaikan, yang penting kenyang,
Semuanya dipenuhi oleh pendatang musiman saat lebaran dari luar kota.
Dalam riuhnya pelanggan yang berdatangan,
Tersingkirnya pelanggan tetap yang setia.
Mereka menjadi bayang-bayang di balik sorot lampu,
Yang tenggelam dalam kebisingan keramaian.
Namun hujan tetap turun dengan lembutnya,
Mengingatkan akan keindahan yang sederhana.
Warung sederhana menjadi tempat perlindungan,
Bagi mereka yang terpinggirkan dalam hiruk-pikuk kehidupan.
Di balik gemerlapnya musiman lebaran,
Ada kisah-kisah kesetiaan yang terlupakan.
Di antara hiruk-pikuk keramaian, ada kehangatan,
Yang terpancar dari sentuhan hujan yang turun dengan lembut.
Warung sederhana, hujan yang turun,
Mengajarkan kita akan keindahan dalam kesederhanaan.
Di mana kualitas tidak diukur oleh keramaian,
Namun oleh kehangatan dan kesetiaan yang terpancar dalam hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI