"Pelita Dalam Gelap"
Di balik kabut kelam, gadis meraba,
Luka batin lama, meranggas di dalam,
Depresi menghimpit, menyusup ke jiwa,
Tanya hati terluka, dalam pilu yang mendalam.
"Apa arti semua ini?" tanyanya ragu,
Hati terhimpit, tak mampu menanggung,
Dalam kegelapan, ia mencari jawab,
Pada penyembuh jiwa, yang datang membawa sinar.
Dia menatapnya lembut, sorot matanya tajam,
Kata-katanya menembus, seperti sinar mentari,
"Kedua matamu, kecil namun begitu kuat,
Mampu memandang alam semesta, dalam keajaiban yang nyata."
Pelita dalam gelap, penyembuh jiwa datang,
Menerangi luka batin, menyembuhkan kepedihan,
Dengan kecilnya mata, ia melihat dunia luas,
Dengan kuatnya hati, ia memeluk harapan.
Gadis luka batin lama dan depresi,
Terjebak dalam lautan kesedihan.
Hati terluka, jiwa terkoyak,
Mencari secercah harapan.
Aku bertanya kepadanya,
"Bagaimana mungkin hatiku bisa menampung semua rasa sakit ini?"
Dia menjawab dengan tenang,
"Lihatlah kepada kedua matamu, betapa kecil ia namun ia mampu melihat alam semesta."
Kata-katanya bagaikan balsem,
Menyentuh luka di hatiku.
Menerangi jiwa yang kelam,
**Memberi secercah harapan.
Dia, sang penyembuh jiwa,
Membimbingku keluar dari kegelapan.
Mengajariku cara untuk memaafkan,
**Dan melepaskan diri dari rasa sakit.