Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Penyembuh: Pelita dalam Gelap

11 April 2024   15:32 Diperbarui: 11 April 2024   15:35 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 "Pelita Dalam Gelap"

Di balik kabut kelam, gadis meraba,
Luka batin lama, meranggas di dalam,
Depresi menghimpit, menyusup ke jiwa,
Tanya hati terluka, dalam pilu yang mendalam.

"Apa arti semua ini?" tanyanya ragu,
Hati terhimpit, tak mampu menanggung,
Dalam kegelapan, ia mencari jawab,
Pada penyembuh jiwa, yang datang membawa sinar.

Dia menatapnya lembut, sorot matanya tajam,
Kata-katanya menembus, seperti sinar mentari,
"Kedua matamu, kecil namun begitu kuat,
Mampu memandang alam semesta, dalam keajaiban yang nyata."

Pelita dalam gelap, penyembuh jiwa datang,
Menerangi luka batin, menyembuhkan kepedihan,
Dengan kecilnya mata, ia melihat dunia luas,
Dengan kuatnya hati, ia memeluk harapan.

Sang Penyembuh Jiwa

Gadis luka batin lama dan depresi,
Terjebak dalam lautan kesedihan.
Hati terluka, jiwa terkoyak,
Mencari secercah harapan.

Aku bertanya kepadanya,
"Bagaimana mungkin hatiku bisa menampung semua rasa sakit ini?"

Dia menjawab dengan tenang,
"Lihatlah kepada kedua matamu, betapa kecil ia namun ia mampu melihat alam semesta."

Kata-katanya bagaikan balsem,
Menyentuh luka di hatiku.
Menerangi jiwa yang kelam,
**Memberi secercah harapan.

Dia, sang penyembuh jiwa,
Membimbingku keluar dari kegelapan.
Mengajariku cara untuk memaafkan,
**Dan melepaskan diri dari rasa sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun