Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gatal Meranggas: Simfoni Sensasi

8 April 2024   12:00 Diperbarui: 8 April 2024   12:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gatal Meranggas: Simfoni Sensasi

Saat memeras keringat tubuh,
Tiba-tiba gatal merayap, menggoda rasa ingin.
Seperti bisikan halus di ujung jari,
Memanggil untuk digaruk, ditepis, dihilangkan seketika.

Di setiap gerakan tubuh, rasa gatal menyergap,
Menyulut sensasi tak tertahankan dalam dada.
Seperti simfoni yang dimainkan dengan gesekan,
Gatal meranggas, menghadirkan sensasi yang tak terlupakan.

Kulit yang gatal memanggil untuk ditepis,
Namun, semakin digaruk, semakin menjadi.
Sensasi perih dan nikmat berpadu,
Seakan menyatu dalam keheningan malam.

Gatal meranggas, bukan sekadar kesenangan,
Tapi juga pertanda dari tubuh yang membutuhkan perhatian.
Menggaruk dapat meredakan sesaat,
Namun, memperhatikan penyebabnya adalah jalan menuju kesembuhan.

Simfoni sensasi yang tak terbantahkan,
Menjadi pengingat akan pentingnya kesehatan.
Mendengarkan tubuh adalah kunci,
Untuk merawatnya dengan penuh perhatian dan kelembutan.

Gatal meranggas, misteri yang perlu dipecahkan,
Menyimpan pesan-pesan yang mungkin tersembunyi.
Dengarkanlah, rasakan, dan rawatlah,
Agar tubuh tetap sehat dan bahagia dalam keadaan yang utuh.
Kuku menari di atas kulit,
Menyentuh permukaan yang perih dan panas.
Sensasi gatal yang membara,
Bercampur dengan rasa geli yang tak tertahankan.

Semakin digaruk, semakin menjadi,
Seperti api yang terus berkobar di malam hari.
Kulit memerah, terluka, dan perih,
Menyisakan bekas luka yang tak terperi.

Gatal meranggas, simfoni sensasi,
Perpaduan rasa sakit dan kenikmatan yang tak terbantahkan.
Sebuah misteri dalam tubuh manusia,
Yang selalu mengundang rasa ingin tahu yang tak tertahankan.

Di balik rasa gatal yang menyiksa,
Tersembunyi pesan dari tubuh yang perlu dijaga.
Alergi, infeksi, atau penyakit kulit,
Mungkin menjadi penyebab rasa gatal yang tak terperi.

Menemukan sumber gatal adalah kuncinya,
Agar rasa perih dan panas dapat diredakan.
Obat dan salep dapat membantu,
Menghilangkan rasa gatal dan menenangkan kulit yang terluka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun