Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Reinkarnasi:Harapan di Balik Kehidupan

7 April 2024   14:54 Diperbarui: 7 April 2024   15:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harapan di Balik Reinkarnasi

Reinkarnasi, siklus tanpa henti,
Kembali ke dunia, raga yang fana.
Membawa bekal pengalaman masa lalu,
Harapan membara, menjadi insan yang lebih mulia.

Dulu, mungkin penuh noda dan khilaf,
Kini terlahir kembali, lembaran putih terbentang.
Kesempatan untuk memperbaiki diri,
Menuju jalan kebaikan yang hakiki.

Dalam relung jiwa, tersimpan ingatan samar,
Pelajaran hidup yang tak terlupakan.
Kesalahan masa lalu menjadi cermin,
Untuk melangkah lebih bijak di masa kini.

Menebar kebaikan, menjauhi perbuatan tercela,
Mengisi hari dengan amal yang mulia.
Harapan membuncah, di kelahiran kembali ini,
Menjadi insan yang lebih berarti.

Menjalin kasih sayang, menebarkan cinta sesama,
Membangun jembatan menuju kedamaian.
Setiap tarikan nafas, setiap langkah kaki,
Menuju insan yang lebih dicintai Tuhan.

Reinkarnasi, bukan sekadar perputaran tanpa arti,
Tapi kesempatan untuk evolusi diri.
Menuju cahaya kesempurnaan hati,
Dalam pelukan keabadian Ilahi.

Reinkarnasi: Harapan di Balik Kehidupan

Reinkarnasi, siklus tanpa henti,
Kembali ke dunia, raga yang fana.
Membawa bekal pengalaman masa lalu,
Harapan membara, menjadi insan yang lebih mulia.

Dulu, mungkin penuh noda dan khilaf,
Kini terlahir kembali, lembaran putih terbentang.
Kesempatan untuk memperbaiki diri,
Menuju jalan kebaikan yang hakiki.

Dalam relung jiwa, tersimpan ingatan samar,
Pelajaran hidup yang tak terlupakan.
Kesalahan masa lalu menjadi cermin,
Untuk melangkah lebih bijak di masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun