Roda Waktu: Terjebak Bersama dalam Bayangan Abadi Cinta
Di atas roda waktu yang terus berputar,
Terjebaklah kita dalam bayangan abadi cinta.
Kenangan indah dan pahit terukir di memori,
Menemani perjalanan yang tak terhenti.
Di atas roda waktu yang terus berputar,
Terjebaklah kita dalam bayangan abadi cinta.
Kenangan indah dan pahit terukir di memori,
Menemani perjalanan yang tak terhenti.
Masa lalu bagai hantu yang menghantui,
Menarik kita kembali ke masa yang telah pergi.
Rasa cinta yang tak terlupakan,
Membelenggu jiwa dalam ilusi yang tak terdamaikan.
Berputar dan berputar, roda waktu tak henti,
Membawa kita ke masa depan yang tak pasti.
Namun, bayangan cinta masa lalu tetap membayangi,
Menghalangi langkah untuk maju dan melangkah.
Terjebak dalam lingkaran setan yang tak berujung,
Mencari jalan keluar yang tak kunjung ditemukan.
Roda waktu terus berputar tanpa henti,
Meninggalkan luka yang tak kunjung sembuh.
Apakah ini kutukan atau takdir yang tak terelakkan?
Terjebak bersama dalam bayangan abadi cinta.
Haruskah kita terus terbelenggu oleh masa lalu?
Ataukah haruskah kita membebaskan diri dan melangkah maju?
Roda waktu terus berputar tanpa jawaban,
Membawa kita ke gerbang misteri yang tak terpecahkan.
Hanya waktu yang dapat menjawab,
Apakah kita akan terbebas dari bayangan cinta yang abadi.
Masa lalu bagai hantu yang menghantui,
Menarik kita kembali ke masa yang telah pergi.
Rasa cinta yang tak terlupakan,
Membelenggu jiwa dalam ilusi yang tak terdamaikan.
Berputar dan berputar, roda waktu tak henti,
Membawa kita ke masa depan yang tak pasti.
Namun, bayangan cinta masa lalu tetap membayangi,
Menghalangi langkah untuk maju dan melangkah.
Terjebak dalam lingkaran setan yang tak berujung,
Mencari jalan keluar yang tak kunjung ditemukan.
Roda waktu terus berputar tanpa henti,
Meninggalkan luka yang tak kunjung sembuh.