Di belahan bumi lain, mentari bersinar,
Namun di sini, malam masih terikat rapat.
Hai Bimantara, keluarlah dari cakrabuana gelap,
Sambutlah fajar yang membawa harapan dan kebahagiaan.
Aku menanti dengan penuh rindu dan harap,
Menanti kedatanganmu yang membawa sinar bahagia.
Meskipun zona waktu memisahkan kita,
Namun hati kita tetap bersatu dalam cinta yang abadi.
Pergilah dari kegelapan yang membelenggu,
Sambutlah pagi yang cerah dengan senyumanmu.
Bersama-sama kita lalui hari yang indah,
Di bawah sinar mentari yang gemilang dan mempesona.
Zona waktu hanyalah sebuah penghalang,
Tak mampu memisahkan ikatan batin yang kuat.
Hai Bimantara, cepatlah keluarlah,
Biarkan dunia menyambutmu dengan pelukan hangat.
Bersama-sama kita ciptakan cerita baru,
Di bawah langit yang biru nan tak terhingga.
Sinar mentari membawa berkah dan kehidupan,
Bimantara, sambutlah dengan penuh sukacita dan kehangatan.
Zona Waktu: Hai Bimantara, Segera Keluarlah dari Cakrabuana
Di belahan bumi lain, sang mentari menyapa,
Menembus cakrawala, membawa sinar mentari yang ceria.
Namun di sini, malam masih memeluk erat bumi,
Menanti fajar yang menyapa dengan embun pagi yang bening dan murni.
Hai Bimantara, di manakah kau berada?
Terjebakkah kau dalam cakrabuana yang fana?
Cepatlah keluarlah dari kegelapan yang membelenggu,
Sambutlah mentari pagi yang membawa semangat baru.
Di sini, aku menanti dengan penuh harap,
Menanti kedatanganmu yang membawa tawa dan canda.
Bersama-sama kita lalui hari yang indah,
Menikmati setiap momen yang tak tergantikan.
Zona waktu memisahkan raga kita,
Namun takkan pernah memisahkan jiwa.
Rasa cintaku padamu takkan pernah pudar,
Setia menantimu di bawah sinar mentari yang gemilang.