Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Zona Waktu: Jika Aku Mencintaimu

6 April 2024   09:15 Diperbarui: 6 April 2024   09:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Zona Waktu: Jika Aku Mencintaimu

Jika aku mencintaimu,
Biarlah jarak tak menjadi penghalang.
Walaupun zona waktu memisahkan kita,
Cintaku takkan pernah goyah dan bimbang.

Jika aku mencintaimu, waktu akan berputar lambat,
Setiap detik terasa seperti abadi, seperti tak terbatas.
Kita akan berjalan di tepi pantai saat matahari terbenam,
Saat waktu berhenti, dan dunia hanya tentang kita.

Jika aku mencintaimu, waktu akan terasa cepat berlalu,
Setiap momen bersamamu seperti kilat yang melintas.
Kita akan tertawa di bawah langit malam yang berbintang,
Saat waktu tak terasa, dan kita tak ingin berpisah.

Jika aku mencintaimu, waktu akan menjadi relung tersembunyi,
Di mana kita bisa melarikan diri dari hiruk pikuk dunia.
Kita akan merenung di bawah pohon rindang yang teduh,
Saat waktu melambat, dan kita bisa merasakan kehadiranmu.

Jika aku mencintaimu, waktu akan menjadi saksi bisu,
Pada setiap kisah cinta yang kita tulis bersama.
Kita akan melangkah di atas jalur waktu yang tak terduga,
Saat waktu menjadi sekutu, dan kita terus bersama.

Jika aku mencintaimu, zona waktu tak lagi berarti,
Karena kita mengarungi lautan cinta yang tak terbatas.
Kita akan menemukan kedamaian di setiap detik yang kita bagi,
Saat kita mencintai dengan sepenuh hati, di setiap zona waktu.

Saat pagi menyapa di sini,
Malam mungkin masih memelukmu di sana.
Namun, jarak takkan pernah meredam rasa ini,
Cintaku padamu setinggi langit dan sedalam samudra.

Setiap detik yang terlewat,
Hatiku selalu merindukanmu.
Ku bayangkan senyummu yang menawan,
Dan tawamu yang menghangatkan jiwa.

Aku tak sabar menanti saatnya,
Ketika kita bisa bertemu dan bersatu.
Menyatukan dua hati yang berjauhan,
Dan membangun cinta yang tak terlupakan.

Zona waktu mungkin memisahkan raga,
Namun, takkan pernah memisahkan jiwa.
Cintaku padamu abadi dan tak terkira,
Seperti bintang-bintang yang selalu bersinar di angkasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun