Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manipulasi Cahaya

4 April 2024   03:44 Diperbarui: 4 April 2024   03:54 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manipulasi Cahaya

Cahaya, sang maestro ilusi,
Menari di atas kanvas realitas,
Membentuk bayangan dan mimpi.

Di tangan terampil, ia menjelma,
Menjadi alat penipuan semata,
Menyulap kenyataan menjadi dusta.

Bayangan memanjang, tak sesuai wujud,
Cermin memantulkan wajah asing,
Cahaya membelok, menipu pandang.

Realitas terdistorsi, kabur,
Manipulasi cahaya, penuh muslihat,
Membuat kita terperangkap dalam jaring ilusi.

Namun, di balik tipu daya,
Tersimpan kekuatan yang membebaskan,
Cahaya dapat mengubah persepsi,

Membuka mata kita terhadap kemungkinan,
Melihat dunia dengan cara baru,
Membongkar rahasia yang tersembunyi.

Cahaya, manipulator ulung,
Tetaplah misteri yang tak terungkap,
Kekuatannya tak terukur,

Di tangan yang tepat, ia menjadi alat kebaikan,
Menerangi jalan yang gelap,
Menyingkap kebenaran yang tersembunyi.
Di dalam gemerlap panggung kehidupan,
Tersembunyi manipulasi cahaya yang halus.
Orang yang dianggap suci, tokoh umat yang agung,
Mengatur bayang-bayang dan sorotan yang mengelilingi-Nya.

Mereka mengutip kebaikan sejati,
Membentuknya seperti kilauan mutiara.
Namun di balik keramaian kata-kata puitis,
Tersembunyi agenda tersembunyi yang bersifat manusiawi.

Mereka mencerahkan dengan kata-kata indah,
Merangkul dengan kelembutan dan kasih sayang.
Namun di balik tirai kebenaran yang disampaikan,
Tersembunyi motif dan kepentingan yang sering tak terungkapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun