Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Hati Nurani: Realita Cinta Tanpa Pandang Usia

30 Maret 2024   14:38 Diperbarui: 30 Maret 2024   14:41 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di persimpangan jalan hati,
Terjalin kasih tanpa pandang usia.
Dua jiwa terikat rasa,
Menantang norma dan dunia.

Cinta yang terlarang,
Menyala di balik bayang-bayang keraguan.
Bisikan hati nurani bertentangan,
Dengan realita yang tak tertahankan.

Apakah ini cinta sejati?
Ataukah nafsu yang semu belaka?
Pertanyaan menggema di relung jiwa,
Mencari jawaban yang tak kunjung nyata.

Pandangan mata yang penuh makna,
Sentuhan tangan yang hangat dan mesra.
Kata-kata cinta yang menenangkan jiwa,
Menciptakan surga di tengah dunia yang fana.

Namun, bayang-bayang keraguan tetap menghantui,
Ketakutan akan konsekuensi dan cemoohan.
Dilema mewarnai setiap langkah kaki,
Memilih antara kebahagiaan dan rasa bersalah.

Dalam goresan-goresan hati yang tersembunyi,
Terjalinlah misteri cinta yang tak terkira.
Tak peduli usia, tak peduli norma yang mengikat,
Cinta tetap mengalir, mengikat dua hati yang terpaut.

Di antara rintangan dan hukum yang mengikat,
Cinta tetap bersinar, membelah kegelapan yang menghalangi.
Apakah ini cinta terlarang, melanggar batas yang ada?
Ataukah ini keajaiban hati yang tumbuh tanpa kendali?

Hati nurani menjadi saksi bisu,
Mengetuk pintu kebenaran dalam relung jiwa.
Menghadapi pertanyaan yang tak terjawab,
Antara keterlarangan dan kehendak yang suci.

Tak ada yang bisa menghalangi arus cinta,
Meski dihujani pandangan tak percaya.
Sebab cinta tak mengenal usia atau aturan,
Ia hanya mengikuti panggilan hati yang suci.

Misteri hati nurani terus mengalir,
Menuntun langkah-langkah cinta tanpa pandang usia.
Dan di balik segala rintangan dan pertanyaan,
Tersembunyi keindahan sebuah cinta yang abadi.

Misteri hati nurani terus berbisik,
Mencari jalan keluar yang tak terjalin.
Cinta yang terhalang norma dan usia,
Membawa luka dan dilema yang tak terkira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun