Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantang: Menahan Diri Menjadi Dermawan Sejati

19 Maret 2024   19:31 Diperbarui: 19 Maret 2024   19:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pantang Menahan Diri

Bukan pelit, tapi bijaksana,
Tak melulu gengsi, tapi tahu rencana.
Hidup tak hanya tentang nikmati,
Ada masa depan yang mesti dirajut rapi.

Hasrat merajal, godaan menggiurkan,
Namun genggam erat, tahan sejenak nafsu membakar.
Tak semua keinginan perlu dipenuhi,
Menabunglah sedikit, masa depan disiapkan sigap.

Kelebihan yang kita miliki, anugerah tak terkira,
Namun tak elok jika hanya untuk dipamerkan saja.
Kurangi sedikit, sisihkan sebagian,
Derma untuk sesama, bukti syukur di jalan Tuhan.

Memberi bukan tentang seberapa banyak,
Tapi seberapa tulus kepedulian yang terwakilkan.
Ringankan beban yang terpikul di pundak mereka,
Senyum dan doa tercipta, bahagia pun terasa.


Pantang: Dermawan Sejati

Di dalam jiwa dermawan yang sejati,
Tak terikat oleh keinginan sesaat,
Hedonisme bukanlah tujuan hakiki,
Keseimbangan antara berbagi dan menabung,
Merupakan jalan menuju kebahagiaan sejati.

Derma yang tulus membawa sinar harapan,
Untuk masa depan yang cerah di ufuk nanti,
Tidak hanya berbagi dalam kekayaan materi,
Namun juga dalam kehangatan dan kepedulian.

Dermawan sejati adalah pelaut yang bijak,
Menavigasi lautan kehidupan dengan hati yang ikhlas,
Menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah sekadar kesenangan,
Namun juga dalam persiapan untuk hari esok yang lebih baik.

Bersama-sama kita jalin tali persaudaraan,
Mengangkat yang lemah, meringankan yang berat,
Dengan setiap langkah, kita memahami,
Bahwa kebahagiaan sejati adalah saat kita berbagi.


Tak perlu menahan diri tuk raih mimpi,
Namun bijaklah berelasi dengan arti.
Menabung, berderma, jalan menuju bahagia,
Hidup seimbang, dunia akhirat pun terasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun