Filosofi Kematian
Kematian, sebuah misteri yang tak terungkap,
Kegelapan yang menanti di ujung jalan yang kelam.
Bagi sebagian orang, ia adalah momok yang menakutkan,
Bagi yang lain, ia adalah gerbang menuju kehidupan yang kekal.
Kematian adalah kepastian yang tak terelakkan,
Tak peduli kaya atau miskin, tua atau muda, semua akan merasakannya.
Ia adalah penyeimbang kehidupan,
Yang mengingatkan kita bahwa hidup ini fana.
Kematian bukan akhir, tapi sebuah transisi,
Dari alam duniawi menuju alam baka.
Di sana, jiwa kita akan dihakimi,
Dan menerima balasan atas apa yang telah kita lakukan di dunia.
Oleh karena itu, marilah kita hidup dengan penuh makna,
Lakukan kebaikan dan tinggalkan jejak yang bermanfaat.
Agar ketika kematian datang menjemput,
Kita siap untuk menghadapinya dengan tenang dan damai.
Di balik tirai hitam keabadian,
Kematian menanti dengan sabar.
Bukanlah sesuatu yang harus ditakuti,
Tetapi kenyataan yang harus diterima dengan ikhlas.
Merenunglah, saudara, tentang arti hidup,
Betapa singkatnya waktu yang kita miliki.
Hiduplah dengan penuh makna dan kebaikan,
Agar saat kematian menjemput, kita siap dengan tenang.
Kematian adalah perjalanan terakhir,
Menuju tujuan akhir yang abadi.
Janganlah kita terjerat dalam ketakutan,
Melainkan hadapi dengan keberanian dan ketenangan.
Biarlah setiap langkah yang kita ambil,
Membawa arti dan kebaikan dalam hidup.
Sehingga ketika kematian datang menjemput,
Kita bisa menghadapinya dengan damai dan bahagia.
Maka mari hiduplah dengan penuh makna,
Mengisi setiap hari dengan cinta dan kedamaian.
Agar saat kematian datang menghampiri,
Kita bisa mengucap selamat tinggal dengan tenang dan damai.
Kematian bukanlah akhir dari segalanya,
Tapi awal dari sebuah babak baru yang penuh misteri.
Hadapilah kematian dengan penuh ketegaran,
Dan yakinlah bahwa di baliknya ada kehidupan yang lebih indah.