Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wani-Wani Angas

19 Maret 2024   04:16 Diperbarui: 19 Maret 2024   04:35 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wani-Wani Angas

Lidah tajam terpendam di balik senyum,
Kritik terlontar, namun ragu membenam.
Ingin lantang bersuara, tapi hati bimbang,
Takut menentang, tapi diam terasa kurang.

Sikap berani bercampur gentar,
Bagai singa mengaum, namun tak lepas jeratan.
Ingin terlihat tegas, tapi ragu berlanjut,
Hujam kritik tertahan, bagai hujan yang tak kunjung teduh.

Mungkin ada kepentingan yang dibela,
Atau harga diri yang ingin dibela.
Namun langkah tertahan, tak berani melangkah,
Wani-wani angas, nyali belum mengembang.

Lebih baik jujur dan berani bersuara,
Hadapi resiko, meski getir rasanya.
Daripada diam dan terlihat plin-plan,
Suarakan kebenaran, hentikan keragu-raguan.

Jadilah pemberani yang lantang bersuara,
Lawan ketidakadilan dengan langkah nyata.
Jangan hanya wani-wani angas, tapi penuh keyakinan,
Suarakan kebenaran, untuk masa depan yang lebih terang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun