Hatimu bagai tanah yang subur,
Gembur dan hitam, penuh kebaikan mur.
Menyimpan potensi berlimpah ruah,
Menumbuhkan cinta dengan suburnya pucuk.
Biji-bijak kebaikan yang kau tebar,
Tumbuh subur dengan ketulusan dan sabar.
Memberi kasih pada sesama insan,
Menebar kedamaian di setiap langkah insan.
Tak ada duri dan ilalang yang tumbuh,
Hanya bunga-bunga cinta yang mekar penuh.
Memberi keharuman dan ketentraman,
Menyentuh kalbu dengan kehangatan iman.
Betapa beruntungnya insan yang dekat,
Dengan hatimu yang suci dan jernih tak pekat.
Tersiram kasih sayang yang tak pernah surut,
Menutrisi jiwa dengan keteduhan yang hening dan khusyuk.
Di dalam dada, sebuah ladang subur terbentang,
Hatimu bagai tanah yang siap untuk ditanami.
Benih-benih cinta dan kebaikan tertanam di sana,
Menanti waktu untuk tumbuh dan berkembang.
Setiap detik adalah kesempatan baru,
Untuk menabur benih harapan dan kebaikan.
Dalam setiap tindakan dan kata-kata yang diucapkan,
Hatimu menjadi tempat yang subur untuk menghasilkan kebaikan.
Di tengah hujan yang lebat dan terik matahari,
Hatimu tetap menjadi ladang yang subur.
Ketika badai datang mengguncang,
Keberanian dan keteguhanmu menjadi pohon-pohon yang tegar berakar.
Jaga hatimu seperti merawat tanah yang subur,
Biarkan kebaikan dan cinta terus berkembang di sana.
Dengan hati yang lapang dan terbuka,
Kau akan menjadi sumber kebaikan dan kebahagiaan bagi banyak orang.
Semoga hatimu tetap subur selalu,
Menebar kebaikan yang tak pernah jemu.
Menjadi teladan bagi semua insan,
Untuk menanam cinta di persada kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H