Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waspada Badai

15 Maret 2024   17:53 Diperbarui: 15 Maret 2024   17:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waspada Badai

Langit mendung menyelimuti bumi,
Hujan turun dengan deras tak henti.
Angin bertiup kencang, menerbangkan dedaunan,
Membawa aroma tanah yang basah.

Peringatan dini telah berbunyi,
Badai akan datang menerjang negeri.
Hati diliputi rasa waspada,
Bersiap menghadapi amukan alam yang dahsyat.

Jendela dan pintu ditutup rapat,
Barang-barang di luar diamankan dengan kuat.
Doa dipanjatkan kepada Tuhan,
Memohon keselamatan dan perlindungan.

Badai datang dengan kekuatan penuh,
Menumbangkan pohon dan merusak bangunan.
Hujan turun tanpa henti,
Membanjiri jalan dan rumah-rumah.

Namun, di tengah badai yang dahsyat,
Tetap ada harapan yang bersinar terang.
Manusia saling membantu dan menguatkan,
Bersama-sama melewati masa yang kelam.

Setelah badai berlalu,
Langit kembali cerah dan biru.
Kerusakan yang terjadi dibersihkan,
Kehidupan kembali berjalan seperti semula.

Badai telah mengajarkan kita,
Tentang arti kekuatan dan persatuan.
Bahwa bersama-sama, kita mampu melewati,
Cobaan yang paling berat sekalipun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun