Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi dan Hujan

15 Maret 2024   04:04 Diperbarui: 15 Maret 2024   04:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secangkir Kopi dan Hujan

Derai hujan menyapa jendela,
Membawa melodi alam yang merdu.
Secangkir kopi di tangan tercinta,
Menemani sore yang syahdu.

Aroma kopi yang harum,
Bercampur dengan aroma hujan yang segar.
Menciptakan suasana yang romantis,
Penuh cinta dan kasih sayang.

Bibirmu yang tipis dan merah,
Menyeruput kopi dengan penuh nikmat.
Senyummu yang indah dan menawan,
Melelehkan hatiku yang beku.

Hujan dan kopi, dua hal yang berbeda,
Namun bersatu dengan sempurna.
Seperti cinta kita yang tak terduga,
Namun terasa begitu indah dan nyata.

Terima kasih, hujan dan kopi,
Telah menghadirkan suasana yang romantis ini.
Terima kasih, cintaku,
Telah menemani soreku yang sunyi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun