Di ufuk senja yang merona keemasan,
Terukirlah kenangan indah bersamamu.
Cinta yang tulus, seperti sinar mentari,
Menyinari langit hatiku dengan hangatnya.
Namun kini senja telah datang,
Menghantarkan perpisahan di ufuk yang jauh.
Bagaikan dedaunan yang gugur berguguran,
Cinta pun meredup, meninggalkan luka yang dalam.
Elegi senja mengalun dalam dada,
Memanggil rindu akan kehangatanmu.
Meski kini jauh, namun cinta tetap abadi,
Menyala dalam relung hati, takkan pernah padam.
Seperti senja yang redup perlahan,
Cinta pun melambat, namun tak mati.
Elegi senja membawa pesan damai,
Bahwa cinta sejati akan abadi dalam kenangan yang terpatri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H