Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Esensi: Pantang dan Puasa

11 Maret 2024   11:11 Diperbarui: 11 Maret 2024   11:24 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Esensi: Pantang dan Puasa

Di masa prapaskah, penuh makna,
Pantang dan puasa menjadi tradisi.
Bukan sekadar menahan lapar dan dahaga,
Tetapi esensi melatih jiwa dan raga.

Pantang, melepaskan diri dari ikatan duniawi,
Menahan diri dari godaan yang menyesatkan.
Puasa, melatih kedisiplinan dan pengendalian diri,
Menempa jiwa untuk lebih bersyukur dan rendah hati.

Lebih dari ritual keagamaan,
Pantang dan puasa adalah perjalanan spiritual.
Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,
Memperdalam iman dan memperkuat spiritualitas.

Di balik rasa lapar dan dahaga,
Tersimpan pelajaran berharga.
Kesabaran, keikhlasan, dan rasa syukur,
Bersemi di dalam jiwa yang tulus dan teguh.

Masa prapaskah adalah waktu untuk refleksi,
Memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dengan pantang dan puasa, kita melangkah maju,
Menjalani hidup dengan penuh makna dan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun