Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan dan Senandung Katak

11 Maret 2024   10:10 Diperbarui: 11 Maret 2024   10:22 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan dan Senandung Katak

Langit kelabu, mendung memekar,
Hujan turun, gemericik membasahi sabar.
Di atas daun, di genting rumah tua,
Riuh rendah katak bersahutan merduka.

Hujan menabuh genderang di atas tanah,
Air mengalir, menyapu debu dan dahaga.
Pepohonan berdendang, daunnya berpelukan,
Senandung katak irama pengiring alam nestapa.

Cahaya senja mengintip malu-malu,
Hujan mereda, udara bersih dan baru.
Bau tanah basah semerbak harum,
Katak bernyanyi, lagu kemenangan membumbung.

Mereka bersyukur, dahaga terpenuhi,
Kolam terisi, kehidupan diperbarui.
Hujan dan katak, duet alam yang hening,
Menyanyikan puji syukur, kidung kehidupan yang wangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun