Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Filosofi Teh Hangat

11 Maret 2024   04:04 Diperbarui: 11 Maret 2024   04:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Filosofi Teh Hangat

Di cangkir mungil nan sederhana,
Tersimpan segelas teh hangat nan permai.
Uapnya menari di udara,
Menebarkan aroma yang menenangkan jiwa.

Seperti kehidupan, teh hangat pun memiliki filosofi.
Awalnya terasa pahit, seperti rintangan yang dihadapi.
Namun, setelah diseduh dengan air panas,
Rasa pahit itu bertransformasi menjadi rasa manis dan harum.

Seperti teh yang membutuhkan waktu untuk diseduh,
Manusia pun membutuhkan waktu untuk matang dan berkembang.
Kesabaran dan ketekunan adalah kuncinya,
Untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan.

Teh hangat juga mengajarkan tentang arti kebersamaan.
Seringkali dinikmati bersama orang-orang terkasih,
Menciptakan momen hangat dan penuh makna.

Di akhir tegukan, teh hangat meninggalkan ampas.
Seperti halnya kehidupan, ada hal-hal yang harus ditinggalkan.
Namun, kenangan dan pelajaran yang didapat akan selalu tersimpan.

Secangkir teh hangat,
Lebih dari sekadar minuman pelepas dahaga.
Ia adalah simbol kehidupan, kebersamaan, dan filosofi yang mendalam.

Di bawah cahaya senja yang merona,
Teh hangat menyirami jiwa yang tercari-cari,
Pelepas dahaga dalam setiap tegukan,
Seperti filosofi kehidupan yang terbuka.

Dalam setiap seruput, ada cerita yang tersembunyi,
Seperti rahasia yang hanya diungkap oleh waktu,
Begitu juga, dalam setiap kehidupan,
Ada makna yang mendalam dalam setiap perjalanan.

Pahit dan manis, dalam setiap tetes teh,
Mengajarkan kita tentang kenikmatan dan kesedihan,
Begitu juga, dalam setiap pengalaman,
Kita temukan hikmah yang mengubah diri.

Di antara hembusan angin dan rintihan daun,
Teh hangat menjadi teman dalam perenungan,
Seperti filosofi yang mengalir dalam aliran kehidupan,
Mengajarkan kita untuk berdamai dengan diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun