Terlalu Sayang: Bercinta Lewat Kata-Kata
Dirimu jauh, namun terasa dekat,
Jarak terjembatani rindu yang membara.
Layar sentuh menjadi media mesra,
Kata-kata menggelitik gairah sukma.
Kalimat menggoda terurai jalinan aksara,
Membayangkan belaian jemari yang lembut.
Suara di pesan suara membisikkan kata cinta,
Menyalakan api yang terpendam di relung.
Kita berkelana di dunia fantasi yang liar,
Melukiskan hasrat dengan untaian kata nan permai.
Meskipun tak bersentuhan, jiwa kita beradu mesra,
Klimaks tercipta dalam pusaran rindu yang menggelora.
Namun, terkadang hati terasa hampa,
Sentuhan virtual takkan pernah sama.
Ada rindu yang tak terobati kata-kata,
Ada hasrat yang ingin diwujudkan nyata.
Terlalu sayang, cinta kita terhimpit,
Terbelenggu dalam kata-kata yang terucap.
Di antara suara-suara yang berdansa,
Bercinta lewat bahasa verbal, terlalu rapuh.
Lahirnya kalimat menjadi getir penjara,
Yang memisahkan kita dari sentuhan hangat.
Lisan yang merindu, tetapi terikat,
Oleh huruf-huruf yang terusir oleh angin.
Namun meski terlalu sayang, kita bertahan,
Menjalin cinta di antara jarak dan kata.
Dalam setiap doa yang terucap,
Terpancarlah kehangatan dan harapan.
Bercinta lewat bahasa verbal, memang rapuh,
Namun kekuatan cinta kita tak terbatas.
Di dalam detak hati yang seirama,
Kita tetap bersatu, meski dalam kata-kata.
Meskipun bercinta lewat kata teramat indah,
Tetap tak bisa menggantikan belaian tangan yang nyata.
Semoga saat penantian usai dan jarak terhapuskan,
Cinta virtual kan menjelma nyata, berpadu dalam pelukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H