Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarkan Hujan Bangkitkan Mimpi Cinta Asa

10 Maret 2024   18:18 Diperbarui: 10 Maret 2024   18:21 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan Hujan Bangkitkan Mimpi Cinta Asa

Langit kelam, awan hitam menyelimuti,
Hujan turun, membawa melodi sunyi.
Di bumi yang kering, cinta terkubur dalam lumpur,
Asa membeku, terbungkus tanah yang kelam.

Hujan turun, menetes di atas luka,
Membasahi jiwa yang terluka dan kecewa.
Airnya yang jernih, bagai tetesan air mata,
Mencuci hati yang penuh duka dan nestapa.

Biarkan hujan turun, biarkan airnya mengalir,
Membawa pergi lumpur dan tanah yang menyelimuti.
Biarlah cinta yang terkubur bangkit kembali,
Bersama asa yang membeku, mekar di hati.

Hujan adalah simbol kehidupan,
Memberi harapan di tengah kegelapan.
Seperti hujan yang menghidupkan bumi yang kering,
Cinta dan asa pun akan bangkit kembali.

Buka hatimu, terimalah hujan yang turun,
Biarkan airnya membersihkan luka dan duka.
Percayalah, di balik hujan, ada pelangi yang indah,
Dan di balik kesedihan, ada kebahagiaan yang menanti.

Biarkan hujan merintik lembut di jendela,
Memperdengarkan lagu kesunyian yang mengalun.
Di dalam hati yang terluka dan membeku,
Terpendam mimpi cinta dan asa yang terlupakan.

Lumpur dan tanah menimbunnya,
Mengubur dalam kesedihan dan penantian.
Namun hujan datang seperti penyembuh,
Menyentuh luka yang terpendam dalam relung hati.

Setitik air hujan menyapu debu masa lalu,
Membasuh rasa ragu dan kekhawatiran.
Mengembalikan cinta yang pernah redup,
Dan menyulut kembali asa yang terpendam.

Biarkan hujan menjadi pelipur lara,
Menyirami bunga-bunga harapan yang gersang.
Membuka jalan bagi cinta yang terhalang,
Untuk tumbuh dan berkembang di bawah sinar mentari.

Di antara gemuruh dan riak air yang jatuh,
Terbangunlah kembali mimpi-mimpi yang terlupakan.
Biarkan hujan membasahi bumi dan hati,
Bangkitkan cinta dan asa yang pernah tenggelam dalam lumpur dan tanah.
Marilah kita bangkit bersama,
Seperti hujan yang menghidupkan kembali bumi.
Bangkitkan cinta dan asa yang terkubur,
Dan ciptakan masa depan yang lebih indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun