Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Filosofi Rumah

10 Maret 2024   15:15 Diperbarui: 10 Maret 2024   15:20 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Filosofi Rumah

Bukan sekadar tembok dan atap,
Rumah adalah tempat berlindung.
Dari badai dunia yang menerjang,
Menemukan kedamaian yang menenangkan.

Lebih dari sekadar bata dan kayu,
Rumah adalah tempat bernaung.
Bagi jiwa yang lelah dan letih,
Menemukan ketenangan yang tak terganti.

Bukan hanya tentang ruang dan lorong,
Rumah adalah tempat berkumpul.
Bagi keluarga yang saling menyayangi,
Menjalin kasih dan kebersamaan yang abadi.

Lebih dari sekadar pintu dan jendela,
Rumah adalah tempat berbagi.
Cerita, tawa, dan air mata,
Menjalin ikatan yang tak terpisahkan.

Bukan hanya tentang harta dan benda,
Rumah adalah tempat terindah.
Di mana hati merasa damai dan tenteram,
Menemukan makna kehidupan yang sesungguhnya.
Di balik dinding-dinding yang tua,
Terpahat cerita-cerita masa lalu.
Rumah tua, saksi bisu perjalanan waktu,
Menyimpan kenangan yang tak terlupakan.

Dalam ruang yang sepi, terdengar gemerisik angin,
Seperti bisikan para leluhur yang menyampaikan hikmah.
Di setiap sudutnya, tersimpan kebijaksanaan,
Seolah-olah rumah itu sendiri adalah guru yang bijak.

Pintu dan jendela yang rapuh,
Menyambut sinar matahari dan embun pagi dengan setia.
Seiring waktu berlalu, rumah itu tetap kokoh berdiri,
Sebagai lambang keteguhan dan keabadian.

Dalam ruang gelap, ada kilatan cahaya harapan,
Sebagai pengingat bahwa di balik kesulitan ada kekuatan.
Rumah tua, simbol kesetiaan dan ketenangan,
Tempat kita kembali saat hati resah dan lelah.

Oh, rumah tua, betapa berharganya engkau bagi kami,
Sebagai tempat berteduh di tengah badai kehidupan.
Dengan filosofimu yang dalam dan bijak,
Engkau mengajarkan arti sejati dari kehidupan dan cinta.
Lebih dari sekadar tempat tinggal,
Rumah adalah simbol cinta dan kasih sayang.
Tempat di mana kita selalu diterima,
Dan selalu dirindukan untuk kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun