Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Kau Melebur Sampai Jadi Debu

10 Maret 2024   11:11 Diperbarui: 10 Maret 2024   11:19 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dan Kau Melebur Sampai Jadi Debu

Di dalam lautan cinta, aku dan kau bersatu,
Melebur menjadi satu hingga menjadi debu.
Seiring waktu berlalu, menyatu dalam takdir,
Kita berdua, seperti debu yang terbawa angin.

Cinta kita, seperti debu yang terbang bebas,
Menyelimuti langit dan bumi dengan keindahan.
Meski tubuh kita hancur menjadi serpihan,
Cinta kita tetap abadi dalam alam semesta.

Di taman cinta yang mekar mewangi,
Kisah kita terukir bagai lukisan abadi.
Dua jiwa yang bersatu dalam melodi,
Menari bersama dalam simfoni kasih tak terperi.

Aku dan kau, dua insan yang berbeda,
Bersatu dalam dekapan cinta yang nyata.
Saling mengisi kekurangan dan luka,
Menemukan kebahagiaan dalam suka dan duka.

Bagai dua sungai yang bertemu di muara,
Menyatukan aliran dalam satu samudra.
Aku dan kau melebur jadi satu persona,
Hilanglah batas, tak lagi ada ego yang merajalela.

Cinta kita mekar bagai bunga terindah,
Menebarkan harum kasih di setiap sudut pandang.
Bersama kita lalui badai dan taufan yang menerjang,
Saling menguatkan, takkan pernah goyah dan bimbang.

Sampai waktu menjemput ajal yang menanti,
Cinta kita abadi, takkan pernah mati.
Bersama kita arungi alam baka yang sunyi,
Aku dan kau, melebur sampai jadi debu di bumi.

Di antara gemuruh dan kesunyian malam,
Kita terus melebur dalam lautan cinta.
Takdir membawa kita menuju titik akhir,
Di mana kita bersatu dalam debu yang sama.

Jadilah cinta kita seperti debu yang mengalir,
Melintasi batas-batas dan menghadirkan keindahan.
Meski menjadi debu, kita tetap bersama,
Melebur dalam cinta yang abadi hingga akhir masa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun