Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu: Aku, Kau, dan Alam

10 Maret 2024   03:03 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:51 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Rindu: Aku, Kau, dan Alam

Aku rindu padamu, alam semesta,
Rumahku yang tercinta, penuh pesona.
Samudera luas membentang di cakrawala,
Laut biru berkilau bagai permata.

Hutan hijau melambai di kejauhan,
Gunung menjulang tinggi menembus awan.
Lembah subur terbentang di kaki gunung,
Jalan berliku menantang untuk dilalui.

Di dalam rindu yang mengalun, kita berdua bersatu,
Aku dan kau, dalam dekapan alam yang menggoda.
Cinta menyatukan jiwa-jiwa yang terpisah,
Mengarungi roda waktu di dunia ibu pertiwi yang kita cintai.

Dalam pelukan Samudera, kita merasakan kehangatan,
Laut yang tenang menghadirkan kedamaian dalam relung hati.
Hutan yang rimbun, gunung yang megah,
Lembah yang indah, mengajak kita merenung dalam keheningan.

Namun di tengah keindahan alam yang memukau,
Juga terdapat tantangan yang berliku di era digitalisasi ini.
Jalan yang berliku penuh dengan rintangan dan ujian,
Menuntut keberanian dan keteguhan hati dalam setiap langkah.

Namun biarkanlah rindu ini menjadi pengingat,
Akan kebesaran alam dan cinta yang tak terbatas.
Kita bersama, menjelajahi keindahan ibu pertiwi,
Menyatu dengan alam dalam cinta yang abadi dan menyentuh hati.

Di era digitalisasi ini,
Aku rindu kesederhanaan alam.
Rindu suara gemericik air sungai,
Rindu kicauan burung di pagi hari.

Rindu aroma tanah yang basah,
Rindu angin sepoi-sepoi yang menyejukkan.
Rindu kehangatan sinar matahari,
Rindu kedamaian di bawah sinar rembulan.

Aku rindu menyatu dengan alam,
Merasakan cinta dan kasihnya yang tak terkira.
Bersama-sama kita arungi roda waktu dunia,
Menjaga dan merawat Ibu Pertiwi yang tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun