Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bagong: Sang Badut Bijak

9 Maret 2024   10:10 Diperbarui: 9 Maret 2024   10:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagong: Sang Badut Bijak

Di balik topeng dan kelucuan,
Tersembunyi hikmah dan kebijaksanaan.
Bagong, sang badut di panggung wayang,
Menyimpan filsafat dalam setiap gerakannya.

Dalam gurauan, terselip pesan mendalam,
Mengajarkan arti hidup dengan tawa dan senyum.
Bagai pelangi di tengah badai kesulitan,
Bagong mengingatkan akan kekuatan keceriaan.

Tak pernah terpengaruh oleh hiruk pikuk dunia,
Bagong tetap setia pada prinsip kebenaran.
Dengan candaan, ia mencerahkan hati yang gelap,
Menyiratkan bahwa kebijaksanaan tak selalu serius.

Lewat kisahnya, kita belajar banyak,
Bahwa kehidupan tak selalu harus tegang.
Bagong mengajarkan untuk tetap rendah hati,
Dan menyikapi segala sesuatu dengan kedamaian batin.

Sang badut bijak, bukan hanya hiburan semata,
Namun cerminan dari kebijaksanaan sejati.
Mari kita belajar dari Bagong, tokoh yang sederhana,
Bahwa hidup adalah panggung, dan kita semua adalah aktor.
Bagong, si punakawan jenaka,
Bukan sekadar pelawak semata.
Di balik tawa dan candaannya,
Tersimpan makna dan filosofi yang berharga.

Kesederhanaan menjadi jubahnya,
Menandakan kerendahan hati dan jiwanya yang merdeka.
Kejujuran terukir di setiap kata,
Menjadi pedoman hidup yang tak tergantikan.

Kesetiaannya pada Pandawa,
Mencerminkan loyalitas dan pengabdian tanpa pamrih.
Keberaniannya menegur yang salah,
Menjadi teladan untuk berani melawan ketidakadilan.

Humornya yang cerdas dan menusuk,
Membuka mata yang terbuai ilusi dunia.
Kritiknya yang santun dan bijak,
Mengajarkan cara menegur dengan penuh kasih sayang.

Bagong, bukan hanya badut yang menghibur,
Dia adalah guru, pembawa pesan moral.
Bagi yang mau belajar dan mendengarkan,
Hikmah hidupnya akan selalu relevan.

Mari kita teladani Bagong,
Dalam setiap langkah dan perkataan.
Semoga kita menjadi manusia yang lebih baik,
Penuh makna dan teladan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun