Di balik tabir dunia yang fana,
Tersembunyi jiwa, esensi manusia.
Di sanalah bersemayam mata batin,
Jendela yang menembus kenyataan.
Melihat melampaui batas kasat mata,
Menyaksikan realitas yang tak terduga.
Menembus ilusi dunia semu,
Menemukan kebenaran yang tersembunyi.
Mata batin bagaikan lentera,
Menerangi jalan di tengah kegelapan.
Membimbing jiwa dalam perjalanannya,
Menuju pencerahan dan kebijaksanaan.
Namun, mata batin tak selalu terbuka,
Terhalang oleh ego dan nafsu dunia.
Hanya dengan kesucian hati dan kejernihan jiwa,
Keindahannya dapat terungkap sempurna.
Berlatihlah melihat dengan mata batin,
Rasakan kedamaian dan cinta yang abadi.
Temukan jati dirimu yang sejati,
Bersatulah dengan Sang Pencipta di alam baka.
Di sudut gelap hati yang sunyi,
Tersembunyi keindahan yang tiada terhingga.
Mata batin menatap jauh ke dalam diri,
Mengungkap rahasia yang tak terlihat oleh mata lahir.
Di dalam ruang batin yang abadi,
Terbentang alam tak terjangkau oleh dunia nyata.
Mata batin memandang, memahami kehampaan dan keberadaan,
Mengurai benang merah yang mengikat keberagaman.
Lewati batas-batas materi,
Di sana, mata batin terbang bebas di angkasa.
Melintasi waktu dan ruang, menembus dimensi,
Merangkai cerita yang tak terucap oleh kata-kata.
Dalam kegelapan, sinar kebijaksanaan bersinar terang,
Mengantarkan jiwa menuju pemahaman yang mendalam.
Mata batin menjadi jendela menuju keabadian,
Menyongsong kebenaran dalam cahaya kesadaran.
Bersama mata batin, kita menjelajahi keberadaan diri,
Menemukan makna yang tersembunyi di balik ilusi.
Biarlah hati terbuka, pikiran terbuka, jiwa terbuka,
Mengarungi lautan kebenaran dengan mata batin yang terang benderang.