Mentari Memerah, Senja Bergurau
Langit jingga, mentari condong ke barat,Lembayung membentang, memancarkan pesona hangat.Burung-burung bernyanyi, bersenandung riang,Seakan menyambut senja yang datang menyapa tenang.
Angin sepoi bertiup lembut, menerpa wajah,Membawa harum dedaunan, mengusir penat seharian.Anak-anak berlarian, riang berkejaran,Suara tawa mereka memecah kesunyian.
Ibu-ibu mengayunkan dandang, menyiapkan hidangan,Asap mengepul, aroma masakan menggugah selera.Ayah-ayah pulang bekerja, wajah letih terlupakan,Senyum merekah melihat keluarga yang dirindukan.
Mentari memerah di ufuk barat,
Senja bergurau di balik awan yang lembut.
Dalam kehangatan warna-warni senja,
Kita berdua menikmati momen indah ini.
Di tepi pantai yang tenang,
Kita duduk bersama, merasakan angin sepoi-sepoi.
Senja menjadi saksi akan gurauan kita,
Yang mengalun seperti lagu yang manis.
Kisah cinta kita terukir di langit senja,
Dalam warna-warni yang mempesona.
Tiap cerita, tiap canda, terlukis di sana,
Menjadi bagian dari kenangan yang abadi.
Mentari perlahan tenggelam di ufuk timur,
Senja pun meredup, namun cerita kita tak berakhir.
Kita bergegas pulang, sambil tertawa dan bercanda,
Menyimpan kenangan indah di dalam hati yang penuh cinta.
Dan di setiap senja berikutnya, kita akan kembali,
Bersama-sama merayakan keindahan dan kebahagiaan.
Sebab di antara mentari yang memerah dan senja yang bergurau,
Kita menemukan cinta yang abadi dan tak tergoyahkan.
Pohon kelapa bergoyang, siluetnya menawan,Burung-burung hinggap, bersiap untuk bermalam.Senja bergurau, mengajak untuk bersantai,Melepas penat, bercerita bersama yang tersayang.
Cahaya mentari perlahan memudar,Membiarkan bintang-bintang bermunculan anggun dan bersinar.Hening malam pun tiba, membawa ketenangan,Saatnya beristirahat, persiapkan diri untuk esok yang gemilang.