Pagi: Sebuah Puisi tentang Keindahan Sang Fajar
Terpaku menatap sang pangeran fajar,
Menyapa dunia dengan sinar yang gemilang.
Langit yang kelam perlahan memudar,
Digantikan oleh jingga yang menawan.
Burung-burung mulai berkicau dengan riang,
Menyambut pagi yang penuh dengan harapan.
Angin sepoi-sepoi membawa aroma segar,
Menyejukkan jiwa dan raga yang lelah.
Embun pagi berkilauan di atas dedaunan,
Bagai berlian yang terhampar di taman.
Bunga-bunga mulai bermekaran dengan indah,
Menebarkan pesonanya di pagi yang cerah.
Pagi adalah waktu yang tepat untuk memulai kembali,
Meninggalkan semua beban dan kesedihan.
Mengisi hati dengan semangat dan optimisme,
Menyambut hari yang penuh dengan kemungkinan.
Syukurilah pagi yang indah ini,
Karunia Tuhan yang tak ternilai.
Hiduplah dengan penuh rasa cinta dan syukur,
Dan jadilah bagian dari keindahan pagi yang menyapa.
Terpaku aku menatap sang pangeran fajar,
Yang datang dengan gemulai mengusir kegelapan malam.
Dalam peluknya, dunia terang benderang,
Seolah alam bersorak dalam keindahan yang tercipta.
Matahari terbit, menghiasi langit dengan warna-warna indah,
Merangkai awan-awan menjadi lukisan yang memukau.
Di sana, di ufuk timur, sinar-sinar harapan menyambut,
Menyinari hati yang terpenuhi rindu akan kehangatan.
Pagi datang dengan pesona yang memukau,
Membangunkan alam dari tidur panjangnya.
Burung-burung bernyanyi, bunga-bunga tersenyum,
Seakan-akan alam memberikan sambutan yang hangat.
Dalam pagi yang indah ini, ada keajaiban yang terselip,
Di setiap hembusan angin dan setiap belahan langit.
Sang pangeran fajar memimpin kita menuju kehidupan yang baru,
Dengan harapan dan kebahagiaan yang tak terbatas.
Jadi mari kita sambut pagi dengan hati yang penuh syukur,
Dan terpesona oleh keindahan sang fajar yang mengagumkan.
Karena di setiap pagi, ada kemungkinan yang baru,
Dan kesempatan untuk memulai petualangan yang menakjubkan.