Spirit Rumah: Sebuah Puisi tentang Kehangatan dan Cinta
Rumah bukan sekedar tembok dan atap,
Tapi jiwa yang menyatu dalam dekapan.
Tempat hati menemukan kedamaian,
Dan cinta mekar dengan kehangatan.
Di sini, rindu terurai menjadi tawa,
Letih tergantikan oleh rasa cinta.
Setiap sudut menyimpan cerita,
Kenangan indah yang tak terlupakan.
Aroma masakan ibu yang menggoda,
Canda tawa keluarga yang merdu.
Suara gitar yang memetik melodi cinta,
Menciptakan simfoni kebahagiaan yang tak terkira.
Rumah adalah tempat untuk pulang,
Menemukan kedamaian di tengah badai yang kelam.
Tempat di mana hati menemukan pelukan,
Dan cinta sejati menemukan istananya yang nyaman.
Di sini, kita belajar arti ketulusan,
Pengorbanan, dan kasih sayang yang tak terhingga.
Rumah adalah spirit yang tak tergantikan,
Tempat cinta bersemi dan kebahagiaan bersemi selamanya.
Di balik pintu kayu tua, terpahat jejak waktu,
Rumah kita, tempat kedamaian dan kehangatan bertemu.
Di sana, cinta kita melebur selamanya,
Di tepi-ujung waktu yang tak terbatas.
Dinding-dindingnya menyaksikan kisah-kisah kita,
Yang terpahat dalam setiap serpihan kayu.
Di setiap sudut, terhela aroma kenangan,
Menyirami ruang-ruang dengan kehangatan.
Di sini, cinta kita tumbuh dan berkembang,
Seperti bunga yang mekar di kebun di belakang.
Mengisi udara dengan aroma kasih sayang,
Menyelimuti kita dengan kedamaian dan ketenangan.
Rumah kita, bukan sekadar tempat berteduh,
Tapi tempat di mana hati kita bersatu.
Di sini, cinta kita membangun pangkalan,
Untuk menghadapi dunia dengan teguh dan bersama.
Jadi biarkanlah kita merangkul spirit rumah,
Di mana kehangatan dan cinta kita melebur.
Di ujung waktu yang tak terbatas, kita bersama,
Merajut kisah abadi yang tiada terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H